Thursday, October 16, 2014

Dampak Bermain Game Untuk Otak

Dampak Bermain Game Untuk Otak

Hallo sobat gamers ^_^ banyaknya permainan atau game elektronik gratis ataupun berbayar dengan bermacam platformnya. Membuat banyak orang mulai bermain game yang bisa diunduh dari facebook, aplikasi game komputer atau game dari console seperti Playstation, Xbox, dan Nintendo.


Selama ini banyak orang merasa bermain game hanyalah untuk relaksasi semata. Tetapi banyak dari mereka tidak mengetahui bahwa bermain game ternyata bisa meningkatkan performa otak. Seperti yang diungkapkan oleh dailymail.co.uk, para peneliti dari Jerman menemukan bahwa bermain video game setidaknya 30 menit perhari dapat memicu peningkatan di daerah tertentu di otak.

Mereka melakukan riset terhadap dua kelompok berbeda (gamer dan non-gamer) menunjukkan hasil yang berlainan setelah melalui tes MRI (Magnetic Resonance Imaging). Kelompok gamer, yang memainkan game setidaknya 30 menit sehari, menunjukkan adanya pertumbuan pada bagian hipokampus kanan (otak besar), korteks prefrontal kanan dan juga pada otak kecil mereka. Pertumbuhan disemua area tersebut berperan dalam orientasi spesial, pembentukan memori dan perencanaan strategis serta keterampilan motorik. Selain itu bermain game dipercaya bermanfaat dalam membantu proses terapi pada gangguan kejiwaan yang menyebabkan otak menyusut atau berubah seperti; skizofrenia, gangguan stres pasca-trauma dan alzheimer.

Dengan adanya penemuan positif dalam riset tersebut, tampkanya tidak ada salahnya bermain game, bukan? Maraknya industri gaming pun membut banyaknya perusahaan game bertebaran dan membidik berbagai usia, dari anak-anak hingga dewasa. Sayangnya tidak sembarang game diyakini bisa membantu perkembangan otak secara langsung, terutama untuk orang dewasa. Saat ini orang orang dewasa di Amerika Serikat, Erop, dan Jepang, sedang mnggandrungi game yang khusus membantu perkembangan otak mereka, khususnya pada bidang kognitif dan eksekutif.

Game yang diciptakan khusus untuk mengasah otak ii biasanya bukan sembarang game, melainkan permainan yang didesain khusus oleh tim ilmu saraf yang mempelajari bidang neurosains manusia. Game ini pun dikemas dengan tampilan yang menarik dan menyenangkan agar penggunanya tidak merasa bosan.

Saat ini di Indonesia sendiri telah hadir sebuah aplikasi game asah otak berbahasa Indonesia bernama Logisera. Dalam menciptakan bermacam game-nya Logisera menggandeng tim ilmu saraf dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyol, melalui riset berkesinambungan selama 10 tahun dalam bisang ilmu saraf manusia. Hasilnya, sebuah terobosan dalam industri permainan yang diciptakan khusus untuk mengasah otak orang dewasa.

“Kami ingin mengenalkan masyarakat Indonesai kepada jenis game yang bukan game biasa, meliankan game asah otak yang dapat membantu mereka meningkatkan fungsi kognitif otak” kata Kostas Stavrakis, Direktur dari PT. Logisera.
Kostas Stavrakis
Pada permainan Logisera, orang dewasa bisa menciptaan sendiri profil pelatihan otak mereka. Pengguna dapat memilih bidang kognitif mana yang ingin mereka tingkatkan; memori, atensi, ketangkasan, pemecahan masalah atau fleksibilitas, dengan judul-judul yang menarik seperti ‘Who Ate my Pizza?’ dan “The Killer Frog”.
Dr. Roberto Colom, profesor Psikologi dari Universidad Autonoma De Madrid, Spanyo, yang mengepalai tim ilmuwan neurosains dibalik Logisera turut menambahkan,”Niscaya Anda bisa merasakan adanya perkembangan pada bidang-bidang kognitif otak yang ingin Anda latih dengan memainkan rangkaina game Logisera setidaknya 10 menit setaip harinya.”
Dr. Robert Colom
Versi Beta dari game asah otak Logisera telah diluncurkan pada 7 Maret 2013 dan bisa Anda mainkan gratis di http://www.logisera.com/. Kunjugni websitenya, mainkan gamenya dan rasakan keseruannya tapi tidak hanya itu saja sobat gamer, kalian juga bisa mendapatkan kesempatan untuk memenangkan 3 buah samsung Galaxy Tab 3 terbaru.

Dampak Bermain Game Untuk Otak

No comments:

Post a Comment